Tirtodipuran Fest
Kegiatan festival tahunan yang mengangkat UMKM lokal, tarian tradisional, dan kuliner khas Kemantren Mantrijeron.
Kampung Pugeran merupakan salah satu kampung yang berada di wilayah Kelurahan Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Nama kampung ini berasal dari Dalem GPH. Puger, yaitu kediaman Gusti Pangeran Haryo Puger, putra ke-20 Sri Sultan Hamengku Buwono VI dengan GKR. Sultan (GKR. Hageng).
Dalem Pugeran terletak di sisi selatan benteng Baluwarti — area sekitar keraton yang dahulu menjadi tempat tinggal bangsawan dan Abdi Dalem. Jalan Pugeran sendiri dahulu ditanami pohon-pohon Gayam, yang menjadi ciri khas lingkungan tersebut.
Kampung Pugeran berawal dari kawasan permukiman Abdi Dalem dan bangsawan Keraton Yogyakarta di luar benteng Baluwarti.
Nama “Pugeran” berasal dari Dalem GPH. Puger, yaitu kediaman Gusti Pangeran Haryo Puger, putra ke-20 Sri Sultan Hamengku Buwono VI dengan GKR. Sultan (GKR. Hageng).
Dalem Pugeran terletak di sisi selatan benteng Keraton, di sekitar Jalan Pugeran sekarang. Dahulu, di sepanjang jalan ini tumbuh pohon-pohon Gayam, menandakan kawasan bangsawan yang rapi dan teduh. Pada masa itu, wilayah ini masih menjadi bagian dari sistem permukiman keraton yang menampung keluarga dan abdi dalem kerajaan.
Seiring waktu, khususnya setelah masa kolonial dan kemerdekaan, fungsi permukiman bangsawan di Pugeran mulai berubah.
Beberapa Dalem (rumah bangsawan) masih dipertahankan, tetapi banyak lahan di sekitar kawasan tersebut beralih menjadi permukiman warga umum.
Secara administratif, Pugeran kemudian menjadi bagian dari Kelurahan Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta.
Masyarakatnya berkembang menjadi komunitas urban dengan kegiatan ekonomi beragam — dari sektor perdagangan, pendidikan, hingga jasa.
Kini Kampung Pugeran menjadi kawasan yang hidup dan padat di tengah kota Yogyakarta. Jejak sejarah bangsawan keraton masih tampak dari nama kampung, tata letak jalan, dan keberadaan beberapa bangunan Dalem tua yang masih berdiri.
Meskipun sudah menjadi pemukiman umum, identitas budaya dan nilai sejarahnya tetap dijaga oleh masyarakat.
Kampung ini termasuk kampung berbasis keraton, yang menunjukkan asal-usul toponim dan kaitannya dengan sistem sosial budaya Kesultanan Yogyakarta.
Kegiatan festival tahunan yang mengangkat UMKM lokal, tarian tradisional, dan kuliner khas Kemantren Mantrijeron.
Poktan Ngudi Mulyo dengan tagline "Nandur Opo Sing Dipangan, Mangan Opo Sing Ditandur".
Program kesehatan balita untuk memantau tumbuh kembang anak, mencegah dan mengatasi masalah gizi buruk.
Kegiatan meningkatkan kesejahteraan lansia melalui pelayanan kesehatan dan pembinaan agar tetap aktif, produktif, dan mandiri di masa tua.
Pelatihan dan simulasi kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Tempat pembelajaran Qur'an untuk anak-anak.
Kegiatan PKK RW & RT untuk meningkatkan kualitas hidup warga kampung.
Kegiatan pembuatan kompos untuk memanfaatkan sisa-sisa makanan dan limbah organik menjadi pupuk organik.
Edukasi pemanfaatan dan perawatan microgreen pada anak-anak kampung Pugeran.
Secara Geografis, Lokasi Kampung Pugeran :